KARENA cuma menggantungkan hidup sebagai petani, kehidupan Pak Tarno
(bukan nama sebenarnya) pas-pasan. Apalagi petani di daerah tandus
kawasan Balikpapan utara. Seperti umumnya petani Pak Tarno juga
memelihara hewan peliharaan, meski hanya 5 ekor kambing terdiri empat
betina satu jantan.
Begitu anak-anak kambing betina sudah sedikit besar, langsung dijual
di pasar untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. Maka jumlah kambing yang
menjadi sumber mata pencaharian itu, tetap saja hanya lima ekor.
Sementara itu untuk memenuhi makan sehari-hari, Pak Tarno memanfaatkan
hasil tegalannya. Seperti ubi, singkong, tales, garut, lembong dan
sebagainya.
Di musim paceklik, sering terjadi pencurian hewan kambing di
daerahnya. Karena kambing merupakan sumber anghasilan, kambing Pak Tarno
pun dijaga amat ketat. Hampir setiap malam dia tidur di muka kandang
kambingnya, meski harus menahan bau pesing air kencing kambing. Senjata
yang disanding bukan merupakan senjata tajam, melainkan alu penumbuk
padi yang jarang dipakai itu.
Suatu malam bulan purnama, kebetulan malam Selasa Kliwon, Pak Tarno
juga menjaga kambing-kambingnya. Menjelang tengah malam Pak Tarno hanya
terbaring di lincak dan belum bisa memejamkan matanya. Tiba-tiba
mendengar langkah beberapa orang mendatanginya. Semula dia menduga yang
datang adalah orang-orang atau tetangganya yang sedang melakukan tugas
ronda. Tapi ternyata...
Jumlah orang yang datang amat banyak, sebagian ada yang membawa
peralatan lengkap untuk mengubur orang yang meninggal. Misal keranda,
tempayan air untuk memandikan jenazah, bunga siwur (gayung). Ada pula
yang membawa meteran dan kain kafan, sekop, pacul dan sebagainya.
Tanpa basa-basi orang-rang itu langsung menggeruduk Pak Tarno. Ada
empat orang tinggi besar memeganginya kuat-kuat, sehingga Pak Tarno tak
bisa berkutik. Kemudian ada yang mengukur panjang badan Pak Tarno dengan
meteran. Pak Tarno berusaha berteriak, tetapi ada yang membungkam
mulutnya dengan tangan. Meski berusaha melawan dan meronta-ronta,
pakaian Pak Tarno bisa dilepas semuanya.
Tidak tahu dari mana air diperoleh, tahu-tahu ada beberapa orang
menyirami dengan air bunga yang diambil dari tempayan. Pak Tarno
terheran-heran sebab meski belum meninggal tapi orang-orang itu
membungkusnya seperti jenazah. Terang saja Pak Tarno gelagapan. Tapi
mereka tetap nekat dan memasukkan Pak Tarno ke dalam keranda. Lalu
diusung menuju tempat pemakaman.
Di tempat pemakaman, Pak Tarno mendengar orang-orang itu sedang
menggali lubang kubur. Suara nafas penggali kubur itu terdengar
ngos-ngosan. Sesekali terdengar pembicaraan, tapi tak jelas artinya.
Setelah lubang kubur selesai digali, Pak Tarno lalu dikeluarkan dari
keranda. Ketika diangkat dan akan dimasukkan ke dalam lubang kubur, Pak
Tarno meronta-ronta. Tapi sebelum dimasukkan lubang kubur, tiba-tiba ada
sinar lampu senter menerangi rombongan pelayat itu. Lampu senter itu
berasal dari para petugas ronda yang sedang berkeliling.
Terang saja para peronda curiga melihat banyak orang berada di
kuburan malam hari. "Hei, siapa mengubur pada malam-malam begini ?!"
seru salah seorang peronda. Mendengar teguran itu, rombongan itu lari
berhamburan. Pocongan yang berisi Pak Tarno langsung dilepas orang-orang
yang berada di atas lubang kubur itu. Keruan saja tubuh Pak Tarno
terjatuh ke dalam lubang kubur : gedeblug !
Ketika orang-orang itu dikejar para peronda, mereka cepat sekali
menghilang. Liang kubur itu lalu diperiksa. Peronda segera memeriksa
lubang kubur. Mereka kaget melihat wajah Pak Tarno menyembul dari
pocongan dan berteriak minta tolong. Semula para peronda nyaris
berlarian takut melihat pocongan bisa bergerak-gerak, tapi setelah tahu
pocongan itu benar-benar manusia hidup, mereka cepat-cepat menolong.
Lebih lagi ternyata yang dipocong itu adalah warga setempat. Pak Tarno
yang bugil itu lalu dipinjami sarung dari peronda. Sampai di rumah, Pak
Tarno dirawat semestinya. Setelah ditanyakan pada salah satu paranormal,
rumah Pak Tarno memang angker dan sering didatangi lelembut. Maka lalu
diberi penolak bala oleh paranormal tersebut.
nyaris dikubur hidup-hidup
Diposting oleh
Unknown
Senin, 26 November 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar